Selasa, 17 Maret 2009

Apakah seorang salafy harus bisa bahasa Arab?

Apakah yang pantas menisbatkan dirinya kepada Ahlus Sunnah/Salafy hanya orang-orang yang pandai bahasa Arab atau yang mondok saja?
Lalu bagaimana dengan orang awwam yang menafkahi keluarganya sedangkan mereka mengikuti sunnah semampu mereka, tidak melakukan bid’ah dan ikut ta’lim sepekan dua kali misalnya atau kurang dari itu, apakah mereka itu pantas disebut Sunny/Salafy? Mohon jawabannya. Jazakallahu khair.

Bekasi-Jabar
0813825*****

Jawab: Iya, semua orang yang berpegang teguh kepada Al-Kitab dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman para sahabat dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka dari kalangan tabi’in dan sholihin setelah mereka, maka dia adalah seorang salafy. Baik dia orang Arab atau orang ajam (non-Arab), ???, baik dia seorang alim atau penuntut ilmu atau orang awam. ??? dan dia tidak mendahulukan sesuatu apapun dari Allah dan Rasul-Nya, maka dia adalah seorang salafy, sunny.
[Dijawab oleh Asy-Syaikh Jamil As-Silwi, naib Asy-Syaikh Yahya al-Hajuri di Dammaj-Yaman. Tanda tanya menunjukkan ada kata yang tidak terdengar jelas dari rekamannya]

0 komentar: